Marilah kepada-Ku
Matius 11:28
Kita hidup di tengah-tengah dunia yang berjalan begitu cepat. Hiruk pikuk kehidupan, beban kerja, masalah keluarga dan berbagai informasi yang kita terima tak jarang membuat kita lelah. Lelah secara fisik, lelah secara mental, capek hati dan sebagainya. Maka, hal yang kita butuhkan adalah beristirahat. Ruang dimana kita bisa menenangkan diri, melepas lelah, dan semangat lagi.
Tak heran jika di masa ini, banyak orang mengikuti giveaway/undian liburan gratis, atau menginap di hotel gratis. Lalu, setelah liburan/menikmati waktu istirahat, apakah kita bisa kembali mengalami ketenangan? Rasa-rasanya selama kita hidup di tengah dunia yang hiruk pikuk, jiwa kita tidak bisa benar-benar tenang, bukan? Liburan hanya menjadi ketenangan sementara, lalu ketika libur usai, muncullah slogan: welcome back to reality “selamat datang kembali ke dunia nyata.”
Lalu, mungkinkah kita sungguh-sungguh memperoleh ketenangan/kedamaian sejati?
Yesus berkata “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-Mu” Matius 11:28
Konteks pada zaman itu, orang Yahudi hidup dengan segala aturan dan hukum yang membebani hidup mereka. Hukum-hukum itu nyatanya bukan memberi kelegaan, melainkan semakin menunjukkan ketidakberdayaan mereka. Yesus mengundang mereka untuk datang, dan memberikan kelegaan.
Demikian juga, Yesus mengundang kita saat ini yang sedang letih dan berbeban berat. Entah karena dosa-dosa yang begitu berat, pergumulan yang tidak kunjung berhenti, kita yang lelah kesana-kemari mencari jawaban dan ketenangan. Yesus mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan memperoleh ketenangan, kelegaan, peristirahatan, kedamaian yang sejati.
Yesus tidak menawarkan cara-cara seperti 7 jalan menuju ketenangan, atau 5 hukum memperoleh kedamaian. Ia tidak meminta kita untuk melakukan ini dan itu untuk memperoleh kedamaian. Ia hanya mengundang kita untuk datang kepada-Nya. Sebab Ia adalah Allah, sumber ketenangan dan kedamaian sejati. Santo Agustinus pernah berkata “jiwa kita gelisah/tiada tenang sampai kita beristirahat di dalam Dia.”
Mari, saat ini, engkau yang letih lesu dan berbeban berat, datanglah kepada Yesus. Hanya datang kepada-Nya, dan Ia akan memberimu kelegaan.
Ev. Ruth Liang