KECIL TAPI BERARTI
KECIL TAPI BERARTI
Amsal 30:24-28
Pernahkah kita merasa diri kita kecil? Mungkin dalam arti ukuran fisik kita yang tidak tinggi atau lebih pendek dari ukuran tinggi orang-orang biasa atau mungkin dalam arti merasa diri tidak berarti, tidak memiliki kemampuan apa-apa, tidak pintar dibandingkan dengan orang lain. Atau penilaian dan anggapan orang lain yang cenderung mengecil-kecilkan kita karena kekurangan-kekurangan kita sehingga k timbul kecewa dan minder karena merasakan hal-hal kekurangan kita. Pada akhirnya kita merasa tidak nyaman dengan diri kita, bahkan tidak bersyukur lagi kepada Tuhan dengan keberadaan kita dan atas segala kebaikan-Nya kepada kita.
Hari ini, Firman Tuhan dalam Amsal 30:24-28, melalui 4 binatang kecil dan lemah, Tuhan mengajarkan kepada kita, bahwa binatang yang kecil, lemah, terbatas pun sangat berarti dalam hidupnya, karena memiliki kepintaran dan hikmat dari Tuhan. Apalagi manusia yang Tuhan ciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Mari kita melihat kebenaran dari ke-4 binatang yang Tuhan ajarkan melalui kitab Amsal 30:24-28, agar kita lebih dapat memahami dan menghayati keberadaan diri kita: Meskipun kita kecil, kita tetap berarti.
Pelajaran yang dapat kita pelajari dari ke-4 binatang yang kecil, lemah dan terbatas:
- Semut: Ia rajin bekerja untuk mempersiapkan kebutuhan masa depan; Ia memiliki tujuan hidup yang jelas dan pasti yaitu mencari dan mencukupi kebutuhan hidupnya; Ia tidak mementingkan diri, melainkan mementingkan kepentingan rekan lain juga.
- Pelanduk: Meski kecil dan lemah, hidup mengalami banyak kesulitan dan bahaya, namun ia dapat menemukan tempat perlindungan bukit bebatuan (gunung batu) yang nyaman dan aman.
- Belalang: Mereka dapat hidup teratur, bersatu dan bekerjasama dengan orang lain dalam satu tim yang solid dan kompak sehingga dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
- Cicak: Meski kecil dan terbatas, tetapi ia tidak membiarkan keterbatasannya hidup dalam perasaan minder dan tidak berbuat apa-apa, melainkan dapat memakai kemampuan yang diberikan dan hidupnya berani menghadapi tantangan dan kesulitan apapun.
Tuhan memelihara dan melindungi makhluk paling rendah (kecil dan lemah) yang mengikuti rencanaNya untuk mereka. Dia pasti akan memelihara dan melindungi umat-Nya yang dalam hikmat belajar mengikuti rencana-Nya.
Oleh : Pdt. Yohanes Chai
3.5